Calender

Minggu, 07 Agustus 2011

Puasa Ramadhan Menuai Keutamaan

Banyak sekali ayat yang tegas dan muhkam (qath'i) dalam Kitabullah yang mulia, memberikan anjuran untuk puasa sebagai sarana untuk taqarrub kepada Allah 'Azza wa Jalla dan juga menjelaskan keutamaan-keutamaannya, seperti dalam firman Allah dalam Al Qur'an surat Al Ahzab ayat 35 yang artinya : “Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kaum pria yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum pria serta wanita yang benar (imannya) dan kaum pria serta kaum wanita yang sabar (ketaatannya), dan kaum pria serta wanita yang khusyu', dan kaum pria serta wanita yang bersedekah, dan kaum pria serta wanita yan berpuasa, dan kaum pria dan wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat birahinya), dan kaum pria serta wanita yang banyak mengingat Allah, Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar".
Dalam surat Al Baqarah ayat 184 yang artinya :“Dan kalau kalian puasa, itu lebih baik bagi kalian kalau kalian mengetahuinya". Rasulullah SAW telah menjelaskan dalam hadits yang shahih bahwa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka.
1. Puasa Adalah Perisai (Pelindung)
Rasulullah SAW menyuruh orang yang sudah kuat syahwatnya dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa, menjadikannya sebagai wijaa' (memutuskan) bagi syahwat ini, karena puasa menahan kuatnya anggota badan hingga bisa terkontrol, menenangkan seluruh anggota badan, serta seluruh kekuatan (yang jelek) ditahan hingga bisa taat dan dibelenggu dengan belenggu puasa. Telah jelas bahwa puasa memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga anggota badan yang dhahir dan kekuatan bathin. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda: “Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba'ah (mampu dgn berbagai macam persiapannya) hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa' (pemutus syahwat) baginya" (H.R. Bukhari 4/106)
Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim" (H.R. Bukhari 6/35).
“Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah maka di antara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dengan bumi" (Dikeluarkan oleh Tirmidzi no. 1624 dari hadits Abi Umamah).
2. Puasa Bisa Memasukkan Hamba ke Surga
Dari Abu Umamah Radhiyallahu 'anhu katanya, "Aku berkata (kepada Rasulullah SAW ): "Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga”, Beliau menjawab : "Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu" (H.R. Nasa'i 4/165)
3. Pahala Orang Puasa Tidak Terbatas
Di dalam riwayat Bukhari (disebutkan): “Meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena puasa untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya".
Di dalam riwayat Muslim: “Semua amalan bani Adam akan dilipatgandakan, kebaikan dibalas dengan 10 kali lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh ratus kali lipat.
4. Orang Puasa Punya Dua Kegembiraan
Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan ; gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang puasa di sisi Allah adalah lebih wangi daripada bau misk"
5. Bau Mulut Orang Yang Puasa Lebih Wangi dari Baunya Misk
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa (Baginya pahala yang terbatas, kecuali puasa karena pahalanya tidak terbatas) , karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah : 'Aku sedang berpuasa' 1. Demi dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesunguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misk 2. Orang yang puasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya" (Bukhari 4/88).
6. Puasa dan Al-Qur'an Akan Memberi Syafa'at Kepada Ahlinya di hari Kiamat
Rasulullah SAW bersabda: “Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafa'at kepada hamba di hari Kiamat, puasa akan berkata : "Wahai Rabbku, aku akan menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa'at karenaku". Al-Qur'an pun berkata : "Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafa'at karenaku" Rasulullah SAW bersabda : Maka keduanya akan memberi syafa'at"
7. Puasa Sebagai Kafarat
Diantara keistimewaan puasa yang tidak ada dalam amalan lain adalah; Allah menjadikannya sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika haji) karena ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya, kafarat bagi yang tidak mampu memberi kurban, kafarat bagi pembunuh orang kafir yang punya perjanjian karena membatalkan sumpah, atau yang membunuh binatang buruan di tanah haram dan sebagai kafarat zhihar.
Allah Ta'ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 196 yang artinya: “Dan sempurnakanlah olehmu ibadah haji dan umrah karena Allah ; maka jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau sakit), maka wajib menyembelih kurban yang mudah didapat. Dan janganlah kamu mencukur rambut kepalamu, hingga kurban itu sampai ke tempat penyembelihannya. Jika ada diantaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajib atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkurban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah di dapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Makkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya".
Demikian pula, puasa dan shadaqah bisa menghapuskan fitnah seorang pria dari harta, keluarga dan anaknya. Dari Hudzaifah Ibnul Yaman r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Fitnah pria dalam keluarga (isteri), harta dan tetangganya, bisa dihapuskan oleh shalat, puasa dan shadaqah" (H.R.Bukhari 2/7,Muslim 144)
8. Ar Rayyan Bagi Orang yang Puasa
Dari Sahl bin Sa'ad r.a., dari Nabi SAW (bahwa beliau) bersabda: “Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Rayyan, orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terakhir yang puasa ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk akan minum, dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya" (H.R. Bukhari 4/95)
Marilah kita menjalankan puasa ramadhan dengan selalu membersihkan diri dari segala maksiat dan kesalahan dan kita sambut dengan gembira untuk mendapatkan ganjaran yang besar dari sisi Allah SWT. Amin. Wallahua’lam.


SUMBER: PENGURUS MASJID AT-TAQWA BABARSARI,YOGYAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar